Jumat, 26 Agustus 2016

Apa itu Push & Pull Strategi?

Selamat pagi, pagi pagi gini enaknya nulis, otak masih fresh belum masuk kesibukan ini itu, walaupun mata masih pegel baru tidur 3 jam ngerjain projek masa depan mencari sesuap nasi buat anak istri, ciee curhat..

Kali ini saya mau coba nulis tentang salah satu proses strategi penjualan yang sudah banyak dilakukan oleh banyak perusahaan dan memang in adalah dasar dari strategi penjualan. Sebelumnya mau sungkem dulu sama para suhu marketing...hehehe karena pasti masih banyak kekurangan saya, masih banyak banget marketers yang lebih handal dan sudah terbukti sukses..

Strategi penjualan tersebut adalah Push and Pull marketing, mungkin udah pernah denger atau mungkiin ada juga yang belum, yang belum pernah denger silakan dibaca...




Push Marketing

Push Marketing adalah strategi penjualan dimana produsen produk/jasa mem- 'Push' produk mereka bukan langsung kepada end user (pelanggan akhir) melainkan melalui beberapa tahap yaitu menjual kepada penjual grosir, lalu retailer, lalu melalui gerai/outlet/toko, barulah sampai ke end user.
Biasanya produsen rela memotong harga atau memberikan diskon kepada penjual grosir dengan jumlah yang besar sehingga proses ini terjadi, agar mereka tertarik untuk mendapatkan produk/jasa produsen tersebut. Bagaimanapun itu harus dilakukan agar harga yang sampai kepada end user adalah  harga yang ideal sesuai kualitas produk yang dijual. Semakin banyak produsen mendapatkan penjual grosir akan semakin cepat perputaran produsen dalam memproduksi barangnya, dan akan lebih cepat penyampaian konsep produk kepada pelanggan. Dalam strategi ini pemasangan harga awal wajib diperhatikan agar sampai kepada pelanggan dan tidak terhenti penjualan di grosir/retailer/outlet.

Contoh: produsen minuman kaleng besar membuat minuman segar, dengan push marketing mereka menawarkan kepada agen grosir mereka dengan potongan harga lumayan besar, pihak grosir lalu menjual kepada outlet seperti indomart, alfamart, dll, dan dijual oleh outlet dengan harga normal kepada pelanggan. Disini produsen berhasil untuk 'menekan' agen/grosir/retail untuk membeli barang mereka.

Pull Marketing

Pull marketing adalah proses strategi penjualan produk/jasa langsung kepada end user, sehingga produsen membuat end user datang sendiri mencari produk yang mereka mau dan butuhkan. Biasanya strategi ini dipakai oleh perusahaan atau pengusaha perorangan yang mempunyai anggaran marketing besar, karena cara ini lumayan mengorek dana. Strategi ini selalu dilakukan oleh semua produsen, dan biasanya besar kecilnya dampak marketing ditentukan oleh berapa besar anggaran pemasaran usaha tersebut. Berbeda dengan push marketing yang menitik beratkan kepada harga jual dari produsen.

Contoh: Pengusaha kaos online menerapkan instagram ads sebagai media marketing onlinenya yang bisa langsung ditangkap oleh pelanggan mereka, jika produknya pas dibutuhkan oleh pelanggan, pelanggan akan langsung mencari di webspace brand tersebut dan melakukan transaksi. Pengusaha berhasil 'menarik' para pelanggan.

Gimana..sudah ada bayangan ya tentang Push and Pull Marketing?
selanjutnya apa?

Selanjutnya..geerrraakkkk!!

Selamat mencoba :)

[RRM]

Mau Tau Apa Saja Unsur Bisnis?

Dalam memulai bisnis tentunya seorang calon pengusaha wajib tau dan mengerti gimana caranya menjalankan suatu usaha, hal-hal mendasar yang menjadi fondasi suatu usaha, apa aja yang harus dilakukan sebelum, saat menjalankan, dan cara mempertahankan. Wajib tau loh ya, memulai usaha itu bukan nekat tanpa ilmu, jujur saja ilmu itu sangat penting, jangan sampai kamu membuka usaha karena ikut-ikutan atau cuman pengen ngabisin duit, weeiiss...

Tapi emang bener, jaman sekarang banyak orang yang membuka usaha tanpa memikirkan kedepannya, sekedar ingin mendapatkan laba/untung tapi susah untuk running business nya. Ingin mendapatkan laba itu boleh, tapi inget...ada usaha ada hasil..
Jaman sekarang juga banyak anak muda yang membuka usaha dengan sistem patungan bagi hasil sesuai dana yang berubah menjadi modal dan sesuai jenis pekerjaan yang dijalaninnya, itu bagus, karena anak muda harus mencoba dan belajar usaha, itu salah satu caranya..

Berikut saya coba paparkan apa aja sih unsur-unsur membuka usaha?

1. Unsur produk/jasa apa yang akan dijual
2. Unsur pengadaan bahan baku
3. Unsur supplier
4. Unsur produksi
5. Unsur penyajian atau pelayanan
6. Unsur desain outlet
7. Unsur penyimpanandan display produk
8. Unsur distribusi
9. Unsur Pemasaran
10. Unsur transaksi penjualan
11. Unsur pelayanan setelah jual (after sales)
12. Unsur monitoring
13. Unsur pembiayaan/administrasi

Banyak ya?! ya iya...kalo mau lebih detail pasti lebih banyak dari unsur diatas, bingung ya? lumayan harus belajar banyak. Bekal ilmu itu engga rugi, itu adalah investasi terbesar untuk masa depan usaha kita. Tapi biasanya ilmu itu didapet dari pengalaman ya? iya betul, dalam bisnis pengalaman sukses atau pengalaman gagal itu adalah ilmu, tapi lebih baik mana kita berbekal ilmu terlebih dahulu sebelum terjun langsung dalam usaha?

Oia...tapi menggali ilmu jangan dijadikan penghalang untuk membuka usaha ya! kalo berani ya sambil berjalan, fokus 100%, dan berani mengambil resiko!

selamat mencoba.

[RRM]

Kamis, 25 Agustus 2016

Berapa Besar Niat Membuka Usaha?


Dengan Bismillah..saya memulai kegiatan menulis ini, ini bukan kegiatan menulis saya yang pertama, beberapa tahun lalu saya pernah mencoba untuk menulis beberapa artikel di blog pribadi saya yang sekarang sudah entah kemana. Sekarang saya mencoba menulis kembali, dengan niat yang sama yaitu untuk berbagi hal baru ataupun hal yang sudah ada. Tetapi kali ini saya mencoba menulis beberapa artikel dengan bahasan berbeda, dulu saya menulis kebanyakan tentang agama dan beberapa tentang cerita hidup saya yang mempunyai cerita berbeda, sekarang saya mencoba menulis dengan bahasan yang sekarang saya sedang jalani yaitu BISNIS. Tapi perlu diketahui, saya juga bukan pebisnis expert, tetapi mudah mudahan dengan menulis tentang bisnis ini saya bisa lebih belajar dan berbagi kepada temen-temen semua.

Kalo kita ngomongin bisnis (usaha), banyak banget yang harus dibahas dari awal sampe akhir, karena bisnis ini bukan hal yang sepele dan mudah, tapi bener bener butuh ilmu yang baru atopun ilmu yang sudah ditetapkan. Tapi sekarang saya gakan bahas semua, cuman mau bahas hal pertama kali jika kamu mau memulai bisnis. Ya...hal pertama kali yang harus kamu lakukan jika ingin berbisnis adalah membuat NIAT. Simple? Mungkin keliatannya simple ya? Tapi ini penting dan berbahaya, karena niat merupakan image diri kamu dalam memulai sesuatu dan dikatakan bahaya karena niat akan mempengaruhi proses, sistem, kinerja dan jangka waktu bisnis kamu. Niat merupakan awal, tengah dan akhir dari bisnismu, jika niat kamu kuat 100% untuk membuka usaha maka kamu akan fokus kepada usaha itu, tapi jika niat kamu setengah-setengah dalam membuat usaha atau karena kamu sambil bekerja kantoran, maka alhasil usaha kamu gak akan maju 100%.

Niat juga bisa merusak bisnis kamu ditengah-tengah, jika kamu tidak 100% dalam berbisnis atau ada perubahan niat, maka percaya kalo bisnis kamu bakal susah dijalanin. Karena mau tidak mau pebisnis akan dipertemukan dengan berbagai macam masalah yang tidak akan kita temui di kantoran, maka yang niatnya kurang dia akan cenderung untuk menyerah. Padahal jika niat tertancap sepenuh hati, apapun halangan dalam berbisnis bisa berubah menjadi positif bahkan bisa memotivasi kita untuk berbisnis lebih dan lebih.

Itu kalo kita bicara duniawi, sekarang kalo kita berbicara ke ranah agama islam, niat merupakan hal yang sangat penting juga, itu kenapa para ulama yang mempunyai kegiatan menulis, selalu menuliskan bab niat di halaman pertama, ya itu dia...karena niat harus didahulukan sebelum kita terjun melakukan sesuatu. Ditambah jika kita membaca hadits arba'in, ada hadits yang membahas tentang niat dimana isinya mengatakan bahwa setiap kegiatan pasti diiringi dengan niat, dan suatu proses itu dilihat dari niatnya.

Terus niat yang kaya gimana sih yang baik itu? Dan kalo utk bisnis niat seperti apa yang harus ditancapkan? Jawabannya...niat yang baik itu adl niat yang positif, jika kita beragama islam tentu niat yg terbaik adalah niat untuk mendapatkan ridho Allah. Untuk berbisnis, niat yang baik itu banyak. Contohnya niat untuk berbagi, niat untuk menafkahi, membantu sesama, membangun perusahaan positif, menyalurkan ilmu dll. Tinggal dipilih mana niat yang bener bener keluar dari hati kamu? Kalo niat berbisnis saya untuk belajar dan berbagi kepada sesama, ngejalanin usaha tanpa berbagi itu kaya ada yang kurang...

Nah sekarang sudah tambah jelas ya..kenapa niat menjadi hal pertama yang harus diperhatikan sebelum kita melakukan sesuatu termasuk dalam memulai bisnis. Mulailah tancapkan niat positif dalam segala hal yang bakal kamu lakuin!

Rabu, 24 Agustus 2016

Deposito Atau Usaha? [1]


Banyak orang yg sdh berpengalaman dagang, dengan uang 10 jt mereka bisa ciptakan 2 jt setiap bulan, alias dengan cashflow 100 jt pun 20jt setiap bulan didapat, dan seterusnya, untuk itu lah kalo km depositokan uang 1M km di bank, itu hanya dapat sekitar 4 juta rupiah tiap bulan, uang km tidak ada artinya di depositokan, dan dr segi penambahannya biasanya gak jelas darimana, hukumnya sudah pasti.

Dari sini lah orang mulai berusaha mencari akal, mengutak atik, cara-cara agar bisa jauh diatas angka deposito, gimana caranya?
Nama caranya...berdagang / berwiraswasta / berusaha , jadi mengusahakan yang belum ada, dan kalo dengan ilmu, profitnya bisa melebihi deposito bank. bisa berkembang, bisa banyak.

Yang belum berani usaha, bisa join dengan yang sudah brani. Yg belum tau cara usaha, resiko harus belajar. Yang gak punya modal bisa bagi hasil dengan yang punya modal, mau buka restoran tapi gabisa masak? Ajak temen kamu yan bisa masak. Sekecil-kecilnya hasil usaha itulah profit bisnis, kalo cashflow bagus yang kecil bisa jadi besar dengan konsep bola salju.

Jadi mending deposito ato usaha?
Hehehhe...

#marketers

Pentingnya Branding?



Banyak pembuka usaha bilang "dari hulu ke hilir", kalo mau buka usaha harus mengerti semua proses usaha. conth mau buka Fried Chicken kita harus ngerti dari proses pemilihan ayam, pemotongan s/d transaksi.
Yup, agree! setuju. Sekarang timbul lagi, ke hilir nya tuh sampai proses apa? beda beda, kalo udah sampai hilir itu udah bersangkutan sama konsumen, ujungnya tuh bagaimana caranya kita membuat potensial konsumen menjadi klien, mitra, bahkan sampai kelewat batas yaitu sampai mitra kita menghasilkan profit buat usaha kita.
Ada satu proses yang untuk kelas pebisnis pemula kadang terlupakan, atau inget tapi gak tau keuntungan dan cara ngejalanin proses ini. namanya Branding, jangan lupa merk itu penting! bisa membuat konsumen dateng walaupun produk kamu ga berkualitas, percaya?
Branding itu kaitan erat dengan penjualan, kaitan erat dengan hubungan kepada konsumen atau gimana membuat merk kita menarik di mindset konsumen, tadi saya bilang branding itu bisa membuat konsumen beli produk kamu. coba di salah satu produk kamu tulisin kata “Best Seller”/“recommended” walaupun itu produk yang kurang peminatnya, lihat dalam satu bulan, naik atau turun penjualannya. itu salah satu permainan mindset, cara lain masih banyak.
Ini beberapa poin tentang branding:
- Branding ga selalu berhubungan dengan produk, tapi juga bisa dibangun oleh imej positif di lingkungan kamu.
- Branding itu membantu konsumen memilih produk mana yang harus mereka beli, otomatis ngebantu mereka dalam pemilihan.
- Branding memberikan kekuatan merk kepada produk kamu, produk kamu jadi lebih berharga walaupun kualitasnya sama dengan yang lain
- Branding itu membuat konsumen merasakan perbedaan bukan hanya dari kualitas produknya, tapi dari segi perasaan.
Terus kalo mau buka usaha, proses apa yang harus diprioritaskan? broo, yang namanya menjalani usaha berarti harus 100%, semua proses harus di perhatikan. tapi di artikel ini sya lebih berbicara terhadap branding.
Lebih bangga mana pake baju tulisannya “ZARA” atau “Nike”? kalo untuk pecinta casual pasti lebih suka tulisan “ZARA”, tapi untuk pemain bola atau yg suka olahraga bola pasti seneng tulisan “Nike”.
Why? itu dia, Branding membantu kamu dalam meluapkan perasaan emosional, ZARA dan Nike adalah brand international yang dua-duanya berhasil menembus penetrasi pasar hanya saja dengan segmentasi berbeda. kalo kamu memakai baju bertulisan Nike, orang-orang membuat imej kamu adalah pecinta olahraga, brand helps you to build your image, selain membantu penjualan, proses branding juga membantu konsumen kamu mempunyai karakter, disitulah disaat karakter konsumen dibangun mereka merasakan manfaat branding, bukan hanya masalah kualitas suatu produk tapi juga rasa bangga membeli dan memakai produknya.
Sekarang pindah ke kuliner, lebih bangga mana kamu bawa segelas kopi STARBUCKS atau air MINRAL? buat kebanyak orang pasti lebih milih starbucks. why? itu dia, branding starbucks sangat berhasil membuat imej minum kopi itu bisa dimana saja dan dibawa kemana saja, padahal kalo menurut saya masih banyak rasa kopi selain starbucks yang lebih pas di lidah, tapi jujur sayapun seneng kalo nenteng starbucks. 
Secar garis besarnya begitu…terus gimana cara melakukan proses branding yang baik? nah itu lebih panjang lagi, di artikel berikutnya insya Allah kita coba bahas. Inipun hanya sebagian kecil manfaat branding yang saya sebut.

Yang pada intinya, pebisnis itu harus mengerti semua proses TAPI jangan jadi penghambat kita membuka usaha. jangan sampai karena ga bisa masak kita jadi berhenti usaha kuliner, jangan juga karena gabisa roasting kopi kita ga jualan kopi, dan belum tentu juga orang produksi bisa menjual produknya, beda loh ya orang produksi, orang servis, orang sales. semua ada bidangnya, orang produksi tanpa orang sales cuman bisa menuhin gudang tanpa profit. noted.

sekian dulu..alhamdulillah ada waktu nulis diselah-selah closing kafe…
see you 
[RRM]