Selamat malam, selang sekitar seminggu dari artikel sebelumnya yang saya tulis, sekarang saya mau mencoba nulis lagi. Buat pembaca yang belum tau artikel terbaru kemarin silahkan bisa dibaca disini 5 Langkah Membangun Brand. Gak kerasa bulan ramadhan hampir beres, ini minggu terakhir dan jangan disia-siakan, salah satunya menimba pahala dengan terus berbagi ilmu.
Kali ini saya mau mencoba menulis tentang beberapa kesalahan dalam berdagang yang biasanya penjual selalu lakukan, tulisan ini terinspirasi dari salah satu buku Hermawan Kertajaya, pencetus marketing di Indonesia. Yuk dimulai!
Setelah difikirkan dan terinspirasi dari buku tersebut, ternyata ada beberapa kesalahan seorang penjual dalam menjual produknya, yaitu:
1. Terlalu Fokus Pada Keunggulan
Salah satu kebiasaan buruk penjual adalah menjelaskan produk terlalu lebay! Maksudnya disini adalah biasanya kita menjelaskan suatu produk terlalu semangat, memberikan semua informasi-informasi positif tentang produk, lupa jika produk kita masih punya kelemahan.
Ingat, TIDAK ADA PRODUK YANG SEMPURNA. Kebanyakan penjual cenderung fokus pada sisi positif produk, seringkali yang diceritakan itu hanyalah keunggulan dibanding produk pesaing, memang cara ini berhasil, tapi menurut saya ini sudah tidak efektif loh. Di jaman modern ini transparasi sudah menjadi hal yang wajar dan gampang didapat, pelanggan dapat mencari informasi produk melalui internet, media, sampe advokat positif/negatif dari pelanggan lain. Dengan mengatakan bahwa produk kita paling sempurna itu malah bisa menjadi serangan balik buat kita.
Hati-hati disaat kita meyakinkan calon pelanggan, disaat mereka telah yakin untuk membeli produk kita dengan segala keunggulannya, disaat yang sama pelanggan pun bisa tiba-tiba membatalkan transaksi atau bahkan kecewa karena ada hal-hal negatif tentang produk yang mereka tau dan didapat dari sumber lain, atau bisa lebh parah dari itu.
Solusinya, berikan KEJUJURAN, berikan informasi-informasi tentang keunggulan dan jika memungkinkan berikan juga kelemahannya jika memang itu bermanfaat buat mereka, karena dengan itu pelanggan dapat membandingkan dengan baik apa yang sebenernya mereka butuhkan. Pelanggan batal membeli? it's okay! tapi citra pelayanan kita akan naik dimata mereka, at least kita sudah memberikan solusi untuk mereka.
2. Mengumbar Janji Kepada Calon Pembeli
Janji adalah hutang, kita wajib untung melunasinya. Sama hal dengan penjual yang selalu mengumbar janji-janji manis kepada pelanggan dengan maksud untuk menumbuhkan keyakinan dan ikatan antara pembeli dan produk. Ini sebenernya cara bagus, tapi biasanya disaat pelaksanaan sering kali malah tidak sesuai ekspektasi pelanggan, jatuhnya malah jadi kecewa.
Solusinya, selalu ingat janji dan berikan yang terbaik! Memberikan janji itu bagus untuk meningkatkan ikatan, baik kecil ataupun besar, dan lebih sempurna kalo janji itu terpenuhi dan melebihi ekspektasi. Pelanggan akan sadar bahwa kita tidak hanya memberikan janji tapi juga berusaha untuk memenuhinya. Bisa jadi pelanggan akan kagum dengan komitmen-komitmen yang kita penuhi.
Contohnya, jika kita berjanji akan mengirim barang pukul 3 sore, maka kirimlah barang tersebut pada waktunya. Ingat, pelanggan kita sangat jeli terhadap barang yang dibeli dan kepada penjualnya!
3. Meremehkan Hal Kecil
Jika hal kecil lebih bermanfaat, kenapa tidak dilakukan? banyak banget penjual melakukan hal besar seperti merubah slogan, merubah warna, merubah nama, untuk meraih perhatian calon pelanggan, saya tidak mengatakan itu salah, tapi jika kita perhatikan masih banyak hal kecil yang dilupakan tapi sebenernya bermanfaat untuk mendapatkan perhatian lebih.
Contoh kecilnya adalah sapaan ringan ketika pertama kali bertemu, nama pelanggan, sampai dengan permintaan khusus disampaikan pelanggan. kadang kala hal kecil kaya gini justru dapat berdampak besar pada hubungan yang dibangun antara penjual dan pelanggan. Memang kelihatannya sepele, tapi jika diabaikan bisa jadi tumpukan keluhan pelanggan.
Contoh yang lain adalah kembalian transaksi, sekarang banyak seorang kasir memberikan permen sebagai pengganti uang kembalian, emang bener sih kecil jumlahnya..tapi jangan salah, sifat pelanggan itu berbeda-beda, mereka sangat jeli atas kekecewaan. Rp. 200,- pun sangat berharga untuk mereka yang sedang membutuhkan uang. Masuk akal kan?
Perhatikan kembali alur jualan kamu, lihat hal-hal kecil yang terlewat, dan jangan abaikan sekarang, segera perbaiki!
Nah ini dia kebiasaan buruk kita sebagai penjual, pernah terfikirkan tiga hal diatas ini? mari kita perbaiki agar kita mendapatkan lebih banyak lagi keuntungan dalam berjualan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar