Kamis, 29 September 2016

MUKIDI, Kenapa Bisa Terkenal? Rahasia Branding!

Selamat malam! salam ngantuk :)
Alhamdulillah setiap pagi sebelum kerja dan setiap malam sebelum tidur selalu menyempatkan buat nulis-nulis, semoga bermanfaat!



Waktu pertama kali denger kata MUKIDI, saya ga ngerti itu apa, dikiranya nama orang dari pemerintahan yang kena kasus, soalnya sekarang-sekarang lagi rame tentang kasus pejabat. Eh setelah dicari, taunya bukan..hehe..ternyata Mukidi itu hanya sekumpulan cerita-cerita lucu jaman sekarang yang dibuat sangat menarik dengan penghantaran yang viral. Kenapa disebut viral? karena dalam jangka waktu yang pendek si Mukidi ini bisa langsung terkenal, BOOMZ!

Pertanyaannya..kenapa bisa sebooming dan secepat itu? pertanyaan yang sama di benak semua orang. Jawabannya adalah..RAHASIA BRANDING di dalamnya. Perencanaan produksi, BRANDING, packaging, distribusi, dan media yang kuat menyebabkan respon yang kuat juga. Pertanyaan kedua, rahasia branding yang kaya gimana sih yang kuat itu? branding yang kuat adalah yang dapat menciptakan ikatan emosi yang sangat kuat antara produk dan konsumen, dalam hal Mukidi tentunya sama, ada unsur-unsur tersebut.

Jika bertanya bagaimana cara membuat brand, maka jawabannya panjamg ada 15 langkah membuat brand. Tetapi ada satu tahap yang dapat membuat suatu campaign menjadi viral, yaitu TIPPING POINT. Inilah kunci dari semua sesuatu yang viral, viral bisa terjadi dimana ada Tipping Point di dalamnya:

TIPPING POINT

Tipping Point mempunyai peran sangat penting dalam campaign, bisa dibilang jika suatu branding/selling campaign tanpa tipping point maka bisa disebut gagal.

Tipping Point is How Little Things Can Make a Big Difference -Malcolm Gladwell

Adalah sesuatu yang kecil tapi bisa berefek besar atau mewabah, seperti halnya menguap, jika ada satu orang menguap maka orang lain terdekat lokasinya akan ikut menguap. Tipping Point seperti wabah yang dengan cepat menular, membesar, dan berEFEK. Menguap bisa disebut dengan Tipping Point.

Lalu apa Tipping Point dari Mukidi? menurut saya tipping point dari Mukidi adalah ‘Mind Play’, dimana cerita Mukidi dapat memutarkan fikiran orang yang membaca, dibawa kedalam suatu cerita dan larut didalamnya serta diakhiri dengan unsur komedi. Para pembaca tidak akan menebak dari awal bahwa akhir cerita akan seperti itu, sehingga unsur komedi ini dibuat oleh cerita lucu dan didukung oleh unexpected ending.

Tipping Point Mukidi tidak akan mewabah tanpa kehadiran orang-orang yang bekerja, karena ini semua by design, bukan suatu kebetulan. Tipping Point akan viral jika di bantu oleh 3 peran, yaitu The Connector - Maven - Salesman, dimana seperti penyakit virus pun ada 3 peran ini di dalamnya seperti pembuat virus, penyebar virus, penerima virus, dan media dimana virus ini berlabuh.

Semakin menarik ya? atau semakin pusing? hehe santai...

The connector adalah penghubung, orang yang mempunyai banyak link atau kenalan yang bisa dengan mudah menghubungkan sesuatu kepada tujuannya dengan terpercaya, maksudnya terpercaya ini adalah orang-orang akan percaya kepada The connector bahwa berita yang dibawanya mengandung konten yang bernilai untuk mereka. Maven adalah orang yang banyak mengetahui suatu ilmu tentang bagaimana memicu wabah untuk mejadi besar, biasanya memiliki banyak informasi untuk menularkan sesuatu. Salesman adalah orang yang dapat dengan mudah mempengaruhi orang lain tanpa mereka sadari. Tiga peran inilah yang mendukung mengapa sesuatu dapat menyebar dengan viral seperti wabah penyakit.

Selain itu Malcolm juga mengatakan ada 2 syarat agar terjadinya sesuatu yang viral: Sticking Power (Faktor Kelekatan) dan Contectual Power (Faktor Konteks). Sticking Power adalah strategi-strategi untuk menciptakan sesuatu yang mudah menular, diingat, dan membuat perubahan. Contectual Power adalah kekuatan konten yang berhubungan dengan tempat dimana sesuatu itu akan ditujukan. Dua faktor ini jugalah yang membuat sesuatu menjadi viral, dan dua faktor ini lebih intinya.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa sesuatu menjadi viral itu terjadi karena beberpaa faktor dan pendukung, adanya peran The Connector, Maven, dan Salesman. Dan juga karena faktor Sticking Power dan Contectual Power, inget ya semua ini dibuat by design, sesuatu menjadi besar bukan karena kebetulan saja, tapi ada perencanaan yang matang. Termasuk si MUKIDI ini saya yakin sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh si creator agar menjadi perhatian publik, ini bukan main-main karena pastinya disiapkan oleh proffesionals.

Balik lagi ke TIPPING POINT, bagaimana cara membuat Tipping Point yang benar? simple nya seperti ini…Tipping Point dari Kota Purwakarta adalah SATE MARANGGI, karena jika sate maranggi ini dihilangkan dari Purwakarta akan mengakibatkan perubahan besar di Kota itu. Jadi…apa sih Tipping Point Brand/Product kamu? coba dicari, yang akan menjadi efek besar dari brand kamu...

Begitu kira-kira…inilah teori dari rahasia si MUKIDI hehe..selanjutnya bagaimana?
selanjutnya silahkan implementasikan di usaha kamu.

GOOD LUCK!

[RRM]

Senin, 26 September 2016

4 Manfaat SISTEM Bisnis Bagi Pengusaha

Bagi para pengusaha baru, kalian wajib mengerti cara menjalankan bisnis kamu sendiri dari awal sampai akhir, kalo engga gimana mau berbisnis hehe. Peningkatan proses bisnis juga perlu dilakukan karena bisnis itu berlari mengikuti zaman, dari mulai upgrade peralatan, upgrade kinerja karyawan, upgrade lokasi, upgrade strategi pemasaran, dll. Semua proses bisnis dari awal sampai akhir yang dapat membuat bisnis berjalan dengan baik hingga tujuannya tercapai itu disebut sistem bisnis.



Masalahnya, sekarang-sekarang ini banyak pengusaha yang menjalankan bisnis dan mengabaikan sistem bisnis, melupakan sistem bisnis, bahkan ada yang tidak menganggap sistem itu bukan bagian dari bisnis. Padahal sistem bisnis itu akan dapat membantu banyak pengusaha dalam menjalankan proses bisnis. Berikut 4 manfaat bisnis yang mungkin kamu belum tau:


1. Sistem Membantu Bisnis Berjalan Tanpa Kamu!


Bisnis bisa berjalan tanpa bantuan kamu, masa iya? simple...kenapa karyawan McD atau KFC bisa bekerja tanpa ada monitoring sang owner? jawabannya karena sistem mereka sudah 100% berjalan dan kuat, mana mungkin owner McD/KFC setiap hari mengunjungi outletnya demi kelancaran bisnis sedangkan outletnya saja sudah beribu-ribu di dunia. Itulah hasil sistem yang dibangun dengan kuat oleh tim agar bisnis bisa berjalan dengan baik. Sistem yang telah dibuat membantu kita memonitoring SDM dan juga membantu SDM dalam bekerja.


2. Sistem Mengendalikan Manusia

Ini adalah dari munculnya sistem yang kuat, sistem peraturan, SOP kerja, dll yang dapat mengendalikan manusia. Bisnis kita dijalankan oleh karyawan, jika karyawan kamu sangat banyak sangat sulit sekali untuk dikontrol, disinilah peran sistem yang menghubungkan tujuan bisnis kepada karyawan, sehingga karyawan bekerja dengan baik dan mencapai tujuan dengan sempurna.

Contoh: membuat SOP kerja Waitress. Seorang waitress akan terbantu bagaimana dia bekerja di restoran karena adanya SOP, SOP membantu kegiatan apa yang harus di lakukan saat opening dan closing, apakah harus menyapu atau membersihkan meja terlebih dahulu.


3. Sistem Mengontrol Efektifitas Kinerja Karyawan

Buatlah sistem yang efektif dan membuat karyawan nyaman dalam bekerja, dan terpantau oleh kita, sehingga dengan bantuan sistem kita sebagai pengusaha tau bagaimana karyawan bekerja. Apa yang terjadi dalam tahap kerja akan diketahui, apa yang salah dalam bekerja akan diketahui oleh sistem yang dibuat dengan rapih.


4. Sistem Membantu Mengembangkan Bisnis Kamu

Berkembangnya suatu bisnis bisa dilihat dari sistemnya, jika sistem yang kuat diciptakan maka bisnis bisa berkembang, tetapi sebaliknya jika sistemnya lemah maka bisnis akan sulit untuk dikembangkan. Sudah banyak sekali dibuktikan oleh bisnis lain bahwa sistemlah yang berjalan, berkembangnya bisnis berjalan lurus dengan berkembangnya sistem. Semakin efektif suatu sistem, maka akan semakin mudah di duplikasi untuk dikembangkan.


Contoh: KFC mempunyai sistem yang kuat dan efektif, sehingga bisnis KFC dengan mudah diduplikasi dan dengan cepat membangun outlet-outlet diseluruh dunia.



Inilah 4 fungsi dari SISTEMASI BISNIS dari sekian banyak fungsi lain yang saya tidak tulis disini. Bisnis sangat berkaitan erat dengan sistem, mau sampai kapan kamu menjalankan bisnis tanpa sistem?


Semoga Bermanfaat :)


[RRM]

Minggu, 18 September 2016

4 Cara Terlupakan Untuk Memuaskan Pelanggan

Pastinya setiap pengusaha/perusahaan terus memutarkan otaknya berfikir gimana cara memuaskan pelanggan mereka sehingga terciptanya kesetiaan antara pelanggan dan penjual, memang loyalitas pelanggan itu sangat dibutuhkan agar terjadinya transaksi di waktu mendatang. Inilah tugas para marketer, bagaimana caranya mereka melihat calon pembeli, mengajak membeli, mempertahankan, dan mengembangkan. Kesetiaan terjadi ketika pembeli merasakan kepuasan saat menerima nilai dari suatu produk.

Pada umumnya, kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewanya seseorang yang terjadi karena membandingkan tingkat nilai suatu produk/jasa dengan ekspektasi mereka. Ketika nilai lebih rendah dari ekspektasi, pelanggan akan kecewa. Jika nilai sebanding dengak ekspektasi, pelanggan akan senang dan puas. Jika nilai melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas bahkan setia.

Kebanyakan pengusaha mengambil solusi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan dua cara, yaitu dengan menurunkan harga dan meningkatkan pelayanan pelanggan, mungkin ini bisa berhasil, tapi kebanyakan profit akan lurus-lurus saja, karena masih ada beberapa poin yang mereka lewatkan.

Ok kita mulai yuk, 4 cara memuaskan pelanggan yang terlupakan oleh kebanyakan pengusaha:

1. Berfikir Panjang 3 Tahun Kedepan
Kenapa kita harus berfikir kedepan bahkan sampe bertahun-tahun kedepan? bisnis itu berjalan sesuai jaman, bukan cuman metode bisnis yang akan berubah tapi juga karakter pembeli pun akan berubah seiring jalannya waktu, jadi sebagai pengusaha kita harus berfikir apa yang akan terjadi di kemudian hari, apa yang akan dibutuhkan oleh pembeli setelah ini? ketika pembeli menginginkan sesuatu yang baru dan penjual sudah dapat mengatasinya, maka kepuasan akan terjadi.

2. Memuaskan Dan Mengembangkan Karyawan
Ok begini, sekarang jaman modern dimana seluruh struktur harus berhadapan dengan konsumen, tapi balik lagi, yang akan sering berhadapan dengan konsumen adalah karyawan. Kotornya, karyawan adalah peran terdepan dalam memuaskan pelanggan, semua sistem/SOP yang telah dibuat bagus atau tidaknya tergantung dari kinerja karyawan. Jika karyawan puas, nyaman, senang saat bekerja maka kinerja akan meningkat dan hasil dari pelanggan pun akan positif, dan sebaliknya. Mengembangkan karyawan dalam hal apapun itu perlu, karena tadi..bisnis itu berubah seiring waktu, maka tingkat kinerja karyawanpun harus berubah.

3. Perhatikan Kinerja Middle Job
Middle Job disini adalah karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari karyawan lain, contoh: Manajer, Kepala Gudang, Head Waiter, dll. Perhatikan kinerja mereka dan pastikan mereka bekerja maksimal, inilah tugas kita sebagai pengusaha sebagai pemilik bisnis. Pada dasarnya seorang Middle Job bertugas untuk memastikan bahwa seluruh karyawan bekerja dengan benar sesuai sistem, dialah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di lapangan. Pastikan pula seorang Middle Job mengerti benar tentang sistem bisnis keseluruhan agar terciptanya alur bisnis yang baik dan meningkat.

4. Evaluasi Sistem Produksi
Jangan pernah lelah mengevaluasi produk/jasa bisnis kita! karena bagaimanapun nilai dari suatu produk adalah hal penting, itulah yang akan menyebabkan tingkat kepuasan pelanggan di masa depan. Balik lagi bahwa produk adalah hal yang bisa membuat bisnis kita tahan lama, banyak pengusaha fokus terhadap hal lain dan mengabaikan evaluasi produk sehingga profitnya besar tetapi jangka waktu bisnisnya pendek. Wajib bagi pengusaha membuat produk yang baik sehingga pelanggan merasakan nilai yang tinggi disaat pertama kali mencobanya, pengalaman pertama terhadap produklah yang menentukan apakah pelanggan akan datang lagi atau malah berpaling terhadap produk lain.

Masih banyak loh cara untuk memuaskan pelanggan, jangan cuman berfikir bahwa dengan menurunkan harga atau meningkatkan pelayanan saja yang akan membuat puas pelanggan. Kombinasi yang baik dari semua proses adalah yang utama! Fikir lebih banyak lagi tentang kepuasan...

Semakin semangat untuk berbisnis?
Selamat mencoba!

[RRM]

Jumat, 16 September 2016

Apa Sih Brand Itu?

Selamat pagi temen-temen semua, enaknya ngapain pagi-pagi? kalo saya sekarang sedang didepan komputer lagi nulis sambil nunggu istri masak hehe, wanginya semriwing...

Pada beberapa minggu lalu saya sudah menulis tentang 'Pentingnya Branding? [1]' yang belum baca bisa dilihat disini http://niceselling.blogspot.co.id/2016/08/pentingnya-branding.html . Sekarang saya mencoba untuk menulis lagi tentang branding.






Pada dasarnya sebuah merk itu tidak akan menjadi merk jika tidak mempunyai value atau nilai, karena menurut saya sebuah nama berubah menjadi sebuah merk jika nama itu menyalurkan value kepada konsumen, lalu konsumen merasakan sesuatu apakah itu positif atau negatif yang membuat mereka terikat dengan nama tersebut, barulah bisa disebut sebuah merk. Pada awalnya logo Nike bukanlah merk tanpa produknya, nama Starbucks bukanlah merk tanpa minumannya, dan Zara bukanlah merk tanpa produk fashionnya. Sebuah logo bukanlah merk, slogan bukanlah merk, lambang bukan juga merk, produk atau jasa pun bukanlah merk.

Kalau kata om Subiakto pakar Branding di Indonesia, seorang polisi bukanlah polisi jika tanpa seragam polisi, dan seragam polisi pun bukan polisi, bingung ya? heheheh sama..

Artinya apa?
Pahami dahulu arti Brand atau Merk itu sendiri, setelah membaca sana sini menurut pribadi saya yang dinamakan Merk adalah perpaduan dari atribut produk seperti logo, slogan, lambang, warna, dll yang bermaksud untuk mengidentifikasi sautu produk mencari jati dirinya dan mendiferensiasikan dari produk lain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang sama dan menciptakan ikatan emosi antara barang dan konsumen. Dalam bahasa yang lebih pendeknya Brand adalah jati diri suatu barang yang menciptakan ikatan emosi dengan pembeli.

Starbucks bukanlah merk jika tanpa minuman kopinya, artinya jika hanya tulisan Starbucks itu ya bukan suatu merk pada awalnya, tetapi setelah dikolaborasikan dengan produk kopi berkualitas tinggi dan konsumen merasakan value yang bernilai maka Starbucks sudah bisa disebut dengan sebuah Merk. Seorang polisi tanpa seragam tidak bisa menilang pelanggar lalu lintas, tapi setelah memakai seragam polisi dan mempunyai Tanda Anggota Polisi maka dia adalah sebuah 'Brand' polisi dan mempunyai hak untuk menilang.

Suatu nilai lah yang membuat sebuah nama mempunyai presepsi dimata konsumen, lalu bagaimana cara membuat value/nilai yang baik untuk Merk kita? nilai diciptakan dari manfaat yang ada dari suatu produk, bisa manfaat yang nyata atau tidak nyata, berapa besar manfaat dari produk atau jasa kamu? disitulah ukuran berapa besar nilai Merk kamu. Biasanya suatu nilai produk akan melekat di hati konsumen pada pengalaman pertama, jika konsumen merasakan nilai positif pertama kali maka mereka akan mengingatnya dengan baik, dan sebaliknya. Maka hati-hati dengan first impression of customers, bisa menjadi profit di kemudian hari atau bisa menjadi kendala di kemudian hari.

Agar strategi penerapan Merk berhasil dan nilai merk dapat tercipta, konsumen harus diyakinkan bahwa ada perbedaan berarti diantara merk dalam kategori produk atau jasa. Perbedaan merk sering berhubungan dengan atribut atau manfaat dari produk tersebut. Karena inilah salah satu manfaat dari Branding, Teh Gelas dengan Teh Kotak mempunyai rasa yang hampir sama, tetapi karena diproses dengan Brand yang berbeda maka Teh Kotak bisa unggul dalam persaingan dan bisa memasang harga yang lebih mahal. WHY? because Branding is magic.

Nilai sangat berkaitan dengan produk, tapi nilai juga bisa diciptakan dari proses yang tidak ada kaitannya dengan produk. Contohnya Gucci, Chanel, Mercedes, Volvo dan merk lainnya menjadi pemimpin dalam kategori produk mereka dengan memahami motivasi dan keinginan konsumen serta menciptakan citra yang relevan dan menarik di sekitar produk mereka. Makanya orang-orang yang memakai brand diatas tadi akan sangat bangga..karena mereka sudah termakan oleh citra yang dibangun oleh proses branding, sudah melekat, sudah loyal, sudah cinta. hehehe...

Begitu ya, jadi inti dari blog saya ini ingin menyampaikan bahwa suatu nilai adalah bagian yang penting dalam menetapkan merk, membangun merk, dan mempertahankan merk. Dan jangan lupa, agar merk kita berada di hati konsumen itu butuh waktu yang biasanya lama, butuh kepercayaan konsumen, butuh loyalitas bukan hanya loyalitas konsumen tapi kita sebagai pengelola brand pun harus loyal kepada konsumen.

Semoga bermanfaat!

[RRM]

Rabu, 07 September 2016

Lika-Liku Bisnis!

Selamat sore, sesuai waktu nulis..sekarang sore-sore menjelang waktu maghrib, disela-sela kerjaan sempetin dulu nulis, curhat, sekaligus berbagi buat temen-temen siapa tau bermanfaat.
Namanya hidup pasti ada lika-likunya, pasti ada halangan, pasti ada cobaan, pasti ada masalah..ya kalo ga ada masalah kita gakan berkembang!

Termasuk di dalam bisnis/usaha/dagang yes, pasti ada..banyak! jangan fikir jadi pengusaha itu enak, banyak waktu luang, banyak profit, banyak enaknya...! jawabannya emang bener sih..hehe...tapi bro/sis jangan salah, jadi pengusaha masalahnya banyak banget juga, kemelut, beribet, bikin kepala migren, iya hahah saya sesekali migren gara-gara mikirin usaha..but, that's not a problem! become a entrepreneur means become a solver!

Beberapa macam masalah dalam bisnis dibawah ini adalah beberapa yang sudah pernah saya hadapi, sudah ada solusi, tapi inget setiap pengusaha mempunyai strategi berbeda. Strategi saya dengan kamu tidak menjamin bakal memecah masalah yang sama. yuk diliat:

1. Masalah gak ada modal buat usaha?
Ini masalah mendasar dan awal sebelum gerak, banyak yang hadepin masalah ini termasuk saya dulu sampai sekarang. Banyak cara mendapatkan modal untuk usaha, sesuai kemampuan, sesuai kepercayaan diri, dan sesuai konsep usaha. Kalo prinsip saya, hindari yang namanya peminjaman modal melalui perbankan, itu prinsip saya, prinsip kamu pasti beda.

Modal dapet darimana?
- kumpulin modal dengan bekerja alias nabung
- kumpulin dana investasi dari teman, keluarga, partner, ataupun investor besar seperti perusahaan/konsorsium. Inget kalo main dana investasi itu harus belajar banyak!
- pinjaman keluarga
- pinjaman teman
- kerjasama bagi hasil dengan yang punya modal (hampir sama kaya investasi)
- ber-partner dengan orang yang mau usaha dan mempunyai modal
- pinjaman Bank (ini saya tidak rekomen ya, prinsip saya)

Itu diatas adalah cara mendapatkan modal buat usaha, masing-masing cara membutuhkan pengetahuan yang kuat biar gimana caranya mengelola dana tersebut agar menjadi profit bisnis.

2. Punya partner itu masalah!
Siapa bilang melakukan bisnis dengan partner itu mudah? bisa jadi mudah, bisa jadi sulit, tergantung kamu sendiri gimana caranya berhubungan dengan partner bisnis kamu. Ber-partner itu seperti punya pasangan hehe, harus jaga perasaan, harus jaga sikap, harus jaga lisan, harus jaga ini itu, karena kalo gak begitu pasti terjadi masalah seperti yang udah-udah: bisnisnya hancurlah, rebutan jabatanlah, rebutan profit lah, rebutan job desk lah, dll.
Tinggal pinter-pinternya kita untuk mengelola perasaan dan kinerja partner kita, karena semua orang punya perasaan, harus mempunyai sifat profesional dalam bekerja.

3. Gak Up-To-Date! :)
Jaman sekarang kalo ga gaul ga asyik! gitu sih kalo kata anak-anak sekarang. Ya emang, begitu juga dengan bisnis, cara bisnis berjalan sesuai jaman, sekarang ini jamannya digital, era digital, bukan hanya teknologi tapi juga SDM nya itu sendiri bertransformasi. Sekarang jamannya sosial media seperti twitter, facebook, instagram, path, google, dll, kalo bisnis kamu gak ngikutin dunia ini maka kamu bakal susah mendapatkan market, mau gak mau harus begitu. Tapi kan tergantung produknya juga? ya betul...tapi dengan cara mengikuti jaman, kamu bakal mendapatkan market yang lebih luas citizen dan netizen!
Udah banyak caranya sekarang, utak-atik aja sendiri gimana caranya pake Instagram ads, Facebook Ads, Twitter Ads, bahkan Google ads, kamu sendiri harus melek teknologi. Kalo gak bisa? sekarang udah banyak juga agen-agen online yang menjual jasa online marketing, kamu bisa sewa mereka atau bayar perbulan.
gitu sih..cieee gaooll...

4. Pusing ngurus karyawan?
Hehehhe...betuull..saya sekarang bisnis cafe yang punya total 27 karyawan, susah betul ngurusnya..dulu..sekarang alhamdulillah sudah dapat titik caranya. Semakin banyak karyawan kamu ya kamu semakin pusing ngurusnya, satu karyawan mengeluh yang lain ikut mengeluh! huhu..belum yang minta naik gaji, belum yang minta bonus, ini itu..
Terus caranya gimana? kalo saya sebagai pengusaha awal:
- liat dari bisnis orang lain bagaimana struktur organisasinya dibentuk
- belajar sifat/cara kerja jabatan yang ada di bisnis kamu
- seleksi karyawan yang mau masuk dalam usaha kamu
- jika belum gaji UMR, liat usaha sejenis disekitar kamu berapa gaji yang sesuai
- mengikat karyawan dengan sisi keuntungan lebih kepada manajemen
- berbaur dengan karyawan itu perlu, tapi ada batasnya!
- seleksi akhir, mana karyawan yang kinerjanya bagus & buruk

begitu...

5. Kelola Keuangan!
Setiap yang buka usaha pasti punya masalah dengan keuangan, apalagi jika omset per bulan besar dan pengusaha tidak pandai dalam hal keuangan, bisa-bisa kamu nyimpen omset per hari dibawah kasur kamu sendiri hehe.
Biasanya untuk mengatur keuangan bisnis kamu, kamu perlu laporan:
- laporan Debit/Credit
- laporan Laba Rugi
- Laporan Investasi
- kalo omset kamu bawa kerumah kamu pasti butuh brangkas!
- tapi kalo sistem usaha kamu sudah bagus, setiap kepala kasir/manajer bertugas untuk 'Bank In' omset per hari kedalam rekening perusahaan

Gimana caranya ngatur semua itu? yaaa itulah diaaa...harus belajar tentang keuangan, harus melek yang namanya istilah-istilah keuangan seperti omzet, laba, deviden, dana ditahan, dll. Kamu juga harus pandai mengatur apa dulu sih yang harus didahulukan, keuntungan atau bayar hutang?? hehe..
Biasanya untuk bisnis skala besar yang mempunyai banyak karyawan, banyak supplier, banyal transaksi, mereka sudah memakai 'Finance Consultant', lembaga yang membantu suatu perusahaan dalam mengelola keuangan. ini penting, sangat penting, tapi biasanya memakan biaya yang lumayan tinggi.


Begitulah..ini lima titik masalah yang pernah saya hadapi dalam berbisnis, masih banyak bro/sis, nanti dilanjutkan ya.
sorry dori mori kalo artikel ini tidak memberikan solusi, setidaknya semoga menjadi jalan semangat untuk menjalani suatu usaha/memulai bisnis. jangan takut!

Selamat berbisnis! :)

[RRM]